Jenazah Pelaku Bom Gereja Surabaya Ditolak Warga Saat dimakamkan, Banyuwangi.

Pihak keluarga Puji (pelaku bom Surabaya)  telah menolak kedatangan jasadnya untuk dimakamkan di Banyuwangi.

Rusiono anggota keluarga Puji mengatakan, ” Puji itu bukan warga Banyuwangi.  dia sudah seharusnya ikut suaminya di Surabaya untuk dimakamkan,” ujar  Rusiono kepada  Surya.co.id.

walaupun memiliki hubungan kerabat dan orangtua Puji tinggal di Banyuwangi, pihak keluarga tak ingin jenazah dimakamkan di Banyuwangi. Dikarenakan, Puji sudah sejak lama berpisah dengan keluarga di Banyuwangi, dan Puji diasuh oleh bibinya di Magetan. Sebelumnya keluarga tidak merestui hubungan  dia dengan sang suami, Dita Supriyanto (Tersangka Utama Bom Surabaya).

“Pihak keluarga sebelumnya juga tak menerima perbedaan prinsip yang dianut Puji,” ungkap Rusiono.

Sementara, Kepala Desa Tembokrejo, Sumarto, pihaknya siap membantu apabila keluarga menginginkan jenazah Puji dimakamkan di Banyuwangi. “Apabila keluarga menghendaki, kami siap membantu untuk menerima jenazah dikubur di sini. Namun itu semua tergantung pihak keluarga,” kata Sumarto

Begitu  juga di area pemakaman jalan Makam Tembok Gede, Surabaya.  warga  setempat  menolak keras pemakaman keluarga teroris tersebut. Bahkan pintu masuk ke area pemakaman digembok oleh warga.

Salah satu warga Jalan Makam Tembok Gede mengatakan meski salah satu pelaku teroris, orangtuanya pernah tinggal di daerah Jalan Kranggan Surabaya, Kami sebagai  warga tersebut  tetap menolak pelaku dimakamkan di Makam Tembok Gede Surabaya.

“Kami tetap menolak sebab, pelaku sudah meresahkan masyarakat Surabaya dan sekitarnya terkait peledakkan bom di tiga gereja,” tuturnya, kepada tribunnews.

“Warga tetap menolak karena perbuatanya sudah merugikan banyak korban yang tak berdosa,” paparnya.

Sebagaimana diketahui dari pengungkapan polisi, bahwa pelaku bom Surabaya yang tewas itu adalah sekeluarga. bernama :
Dita Oeprianto  (suami), umur  47 tahun
Puji Kuswati  (istri), umur 43 tahun
Fadhilah Sari (anak perempuan),umur  12 tahun
Pamela Rizkita (anak perempuan), umur 9 tahun
Yusuf Fadhir (anak lelaki), umur  18 tahun
Firman Halim (anak lelaki), umur 16 tahun

Senin (14/5/2018).  Polisi mengevakuasi jenazah pelaku bom di Mapolrestabes Surabaya menuju kamar mayat RS Bhayangkara Polda Jatim, Total korban bom di Surabaya, di 3 Gereja dan Polrestabes Surabaya menjadi 22 orang meninggal dunia.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto  menegaskan tak mempermasalahkan jika ada keluarga yang menolak mengambil jenazah pelaku terduga teroris yang melakukan pengeboman di sejumlah gereja.

“Ya nggak bisa dipaksakan, kalau menolak hak dia (keluarga),” ujar Setyo di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).

Apabila memang jenazah ditolak oleh pihak keluarga, maka  polisi akan memakamkan yang bersangkutan di tempat pemakaman yang sudah disediakan pemerintah.

Pihak Polisi mengaku belum mendapat kabar lebih lanjut terkait pemakaman keluarga pengebom ini.

CategoriesUncategorised